Sabtu, 06 Oktober 2012

CENTRIFUGE dan VISCOMETER

CENTRIFUGE

Merupakan alat untuk memutar sampel pada kecepatan tinggi, memaksa partikel yang lebih berat terkumpul ke dasar tabung centrifuge. Pemakaian centrifuge yang paling sering adalah untuk pemisahan komponen sel darah dari cairannya sehingga cairannya bisa dipakai untuk pemeriksaan.

Ada beberapa macam jenis Centrifuge :

1. General Purpose Centrifuge, modelnya biasa, bisa diletakkan diatas meja dan dirancang untuk pemisahan sampel urine, serum atau cairan lain dari bahan padat yang tidak larut. Centrifuge ini biasanya berkecepatan 0-3000 rpm (rotasi per menit), dan bisa menampung sampel dari 5-100 ml.
Gambar 1 : General Purpose Centrifuge (Terbuka)
 Gambar 2 : General Purpose Centrifuge (Tertutup)

2. Micro Centrifuge atau disebut juga microfuges, memutar microtubes khusus pada kecepatan tinggi. volume microtubes berkisar 0,5-2,0 ml.
 Gambar 1 : Micro centrifuge (tertutup) dan tabung micro
Gambar 2 : Micro centrifuge (terbuka)
3. Speciality Centrifuge yang dipakai untuk keperluan yang lebih spesifik, seperti microhematocrit centrifuges dan blood bank centrifuges, yang dirancang untuk pemakaian spesifik di laboratorium klinik. microhematrocit centrifuges adalah variasi dari microcentrifuge yang dapat menampung sampel kapiler untuk pengukuran volume hematocrit pack cell, sedangkan blood bank centrifuge adalah centrifuges yang dipakai bank darah dan serologi yang dirancang untuk memisahkan sampel serologi dalam tabung. Jenis lain adalah centrifuge berkecepatan tinggi yaitu ultracentrifuges dan refrigerated centrifuges. Centrifuges berkecepatan tinggi berputar pada kecepatan 0-20.000 rpm dan ultracentrifuges berputar pada kecepatan diatas 50.000 rpm. kebanyakan centrifuges ini dilengkapi dengan sistem pendingin untuk menjaga sampel tetap dingin selama sentrifugasi.

gambar : Speciality Centrifuges
gambar : Ultracentrifugation

Pemakaian centrifuge sehari-hari

- Sebelum memulai centrifuge, pastikan bahwa tutupnya terpasang dan terkunci.
- Jangan pernah membuka tutup selama centrifuge berlangsung
- Periksa kebersihan ruang centrifuge, segera bersihkan semua tumpahan.
- SELALU Melakukan Tindakan Pengamanan Universal (Biohazard)
- Setimbangkan muatan centrifuge sebelum pemakaian. Gunakan shield dan tube yang benar.
- Amati dan lakukan tindakan yang sesuai jika ada bunyi atau getaran yang tidak lazim selama pemakaian
- Putar sampel dengan tutup terpasang
- Gunakan hanya tube yang diperuntukkan untuk centrifuge tersebut

VISKOMETER

Viskometer merupakan peralatan yang digunakan untuk mengukur viskositas suatu fluida.
Macam-Macam Viscositas
Alat yang dipakai untuk menentukan Viscositas dinamakan Viscometer. Ada beberapa
jenis Viscometer, diantaranya :
a) Viscometer Ostwald
b) Viscometer Cup and bob
c) Viscometer bola jatuh atau Hoppler dari Stokes.
d) Viscometer 

Viscometer Ostwald

Cara penggunaannya :
Jika air dipakai sebagai pembanding, mula-mula air dimasukkan melalui tabung A kemudian dihisap agar masuk ke tabung B tepat sampai batas a kemudian dilepaskan dan siapkan stopwatch sebagai pengukur waktu. Umpamanya waktu yang diperlukan air untuk bergerak dari permukaan a sampai b sama dengan t1, setelah itu percobaan diganti dengan zat cair lain dengan cara yang sama seperti gambar di bawah.
gambar : Viskometer kapiler

Viscometer Cup and Bob

Prinsip kerjanya sampel digeser dalam ruangan antara dinding luar dari bob dan dinding dalam dari cup dimana bob masuk persis ditengah -tengah. Kelemahan viskometer ini adalah terjadinya aliran sumbat yang disebabkan geseran yang tinggi disepanjang keliling bagian tubese hingga menyebabkan penurunan konsentrasi. Penurunan konsentrasi ini menyebabkan bagian tengah zat yang ditekan keluar memadat. Hal ini disebut aliran sumbat
(Martin, 1993).


gambar : Viskometer Cup and Bob

Viscometer Hoppler

Berdasarkan hukum Stokes pad kecepatan jatuh bola maksimum terjadi keseimbangan sehingga gaya gesek = gaya berat/gaya archimedes. prinsip kerjanya adalah mengelindingkan bola (yang terbuat dari kaca) melalui tabung gelas yang hampir tikal berisi zat air yang diselidiki. Kecepatan jatuhnya bola merupakan fungsi dari harga resiprok sampel (Martin, 1993).
gambar : Viskometer hoppler

Viskometer Cone and plate

Cara pemakaianny adalah sampel ditempatkan  ditengah-tengah papan, kemudian dinaikkan hingga posisi dibawah kerucut. Kerucut digerakkan oleh motor dengan berbagai macam kecepatan dan sampelnya digeser didalam ruang sempit antara papan yang diam kemudian kerucut berputar (Martin, 1993).
gambar : Viskometer Cone and plate
maria ayu (A 102.08.039)
mentari dewi (A 102.08.040)
mey cahya  (A 102.08.041)
murti aprillia (A 102.08.042)

Selasa, 02 Oktober 2012

Neraca

Neraca adalah instrument untuk mengukur massa benda berdasarkan hukum kekekalan massa.
Jenis neraca yang kita kenal ada empat jenis :
1.      Neraca Analitis Dua Lengan
2.      Neraca Digital
3.      Neraca Lengan Gantung
4.      Neraca Ohauss

Neraca Analitis Dua Lengan berguna untuk mengukur massa benda,misalnya emas, batu, kristal benda, dan lain-lain. Batas ketelitian neraca analitis dua lengan yaitu 0,1 gram.

Neraca Digital merupakan alat yang sering ada dalam laboratorium yang digunakan untuk menimbang bahan yang akan digunakan Dibandingkan dengan neraca jaman dulu yang masih menggunakan neraca analog atau manual, neraca digital memiliki fungsi lebih sebagai alat ukur, diantaranya neraca digital lebih akurat, presisi, akuntable (bisa menyimpan hasil dari setiap penimbangan), neraca ini mampu menimbang zat atau benda sampai batas 0,0001 g. (Timbangan digital, 2010). Hal yang perlu diperhatikan bekerja dengan neraca ini adalah:
·         Neraca analitik digital adalah neraca yang sangat peka, karena itu bekerja dengan neraca ini harus secara halus dan hati-hati.
·         Sebelum mulai menimbang persiapkan semua alat bantu yang dibutuhkan dalam penimbangan.

Neraca Lengan Gantung ini berguna untuk menentukan massa benda, yang cara kerjanya dengan menggeser beban pemberat di sepanjang batang.

Neraca Ohauss
Neraca Ohauss berfungsi sebagai alat untuk mengukur massa benda yang memiliki prinsip membanding massa benda yang akan dikur dengan anak timbangan. Kapasitas beban yang ditimbang dengan menggunakan neraca ini adalah 311 gram. Batas ketelitian neraca Ohauss yaitu 0,01 gram. Cara melakukan kalibrasi dari neraca ohauss dengan cara memutar skrup yang berada disamping atas piringan neraca ke kiri atau ke kanan posisi dua garis pada neraca sejajar. Neraca Ohauss ada yang dua lengan dan tiga lengan, untuk cara pembacaan sebagai berikut :
1.       Neraca dua lengan:
·         Baca posisi anting pada lengan belakang, 
·         Baca posisi anting pada lengan depan sebelum ujung lengan depan tepat pada setimbang (masih di atas tanda setimbang),
·         Baca skala utama setelah diputar ke kanan sebelum ujung lengan depan dengan tepat pada posisi setimbang (masih di atas tanda setimbang),
·         Baca skala nonius yang berimpitan dengan salah satu garis skala utama.
Hasil pengukuran dengan neraca ohaus dua lengan adalah dengan menjumlahkan dari nilai posisi anting lengan belakang dan lengan depan, skala utama dan skala nonius.
2.       Neraca tiga lengan:
·         Baca posisi anting pada lengan belakang,
·         Baca posisi anting pada lengan tengah, dan
·         Baca posisi anting pada lengan.
Hasil pengukuran dengan neraca ohaus tiga lengan adalah dengan menjumlahkan nilai dari anting pada lengan belakang, anting pada lengan tengah, anting pada lengan.

kelompok
Maria Irma (A 102.08.039)
Mentari Dewi (A 102.08.040)
Mey Cahya (A 102.08.041)
Murti Aprillia (A 102.08.042)

MIKROSKOP


Mikroskop adalah suatu benda yang berguna untuk memberikan bayangan yang diperbesar dari benda-benda yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata telanjang. Ditemukan oleh Antony Van Leuwenhoek dalam bentuk yang sederhana dan pada tahun 1600 oleh Hans dan Z Jensen menemukan mikrokop yang lebih maju yang disebut mikroskop ganda. Mikroskop terdiri dari beberapa bagian yang memiliki fungsi masing-masing dan pada prinsipnya terdiri dari dua lensa cembung yaitu sebagai lensa objektif (dekat dengan mata) dan lensa okuler (dekat dengan benda). Baik objektif maupun okuler dirancang untuk perbesaran yang berbeda.  Cara kerja bayangan pada Mikroskop:
Cara kerja secara sederhana adalah lensa obyektif akan membentuk bayangan benda yang bersifat nyata, terbalik, dan diperbesar. Bayangan benda oleh lensa obyektif akan ditangkap sebagai benda oleh lensa okuler. Bayangan inilah yang tampak oleh mata. 
        I.            Macam-macam mikroskop :
1.      Mikroskop cahaya merupakan mikroskop yang mempunyai bagian-bagian yang terdiri dari alat-alat yang bersifat optik, berguna untuk mengamati benda-benda atau preparat yang transparan.
2.      Mikroskop medan gelap, mikroskop ini digunakan untuk mengamati bakteri hidup, khususnya bakteri yang begitu tipis yang hampiri mendekati batas daya pisah mikroskop majemuk.
3.      Mikroskop electron, banyak komponen sel seperti mikondria, ribosom dan reticulum endoplasma yang begitu kecil tidak bisa dilihat secara detail dengan mikroskop biasa.
4.      Mikroskop listrik merupakan mikroskop yang sekarang banyak digunakan prinsipnya tetap sama tetapi mikroskop ini menggunakan sumber listrik untuk sumber cahaya.

MIKROSKOP CAHAYA
MIKROSKOP MEDAN GELAP

        I.            Secara garis besar mikroskop terdiri dari dua bagian, yaitu :
1.      Bagian mekanik : statif, kubus, revolver, meja bneda, sekrup, pengatur kubus (makrometer : pengerak kasar dan micrometer : pengerak halus), pengatur pentas mekanik.
2.       Bagian optik : lensa okuler, lensa objektif, kondensor dan cermin pengatur cahaya.

      II.            Fungsi-fungsi bagian mikroskop :
1.      Lensa okuler : memperbesar bayangan yang dibentuk oleh lensa obyektif.
2.      Batang tubuh : tempat memasang lensa okuler.
3.      Revolver : untuk menggerakkan lensa objektif sesuai dengan perbesaran yang dikehendaki.
4.      Lensa objektif : pembentuk bayangan langsung sebagai objeknya.
5.      Pengatur kasar (makrometer) : mengatur jarak objektif dan preparat secara kasar.
6.      Pengatur halus (micrometer) : untuk mendapatkan focus mikroskop dengan yang sebaik-baiknya.
7.      Pengatur pentas mekanik : untuk mengatur atau menggeser obyek kekanan-kekiri atau muka kebelakang.
8.      Meja objek : untuk meletakkan preparat yang akan diamati.
9.      penjepit objek : untuk memegang preparat agar stabil.
10.  Kondensor : memusatkan cahaya yang tersedia pada specimen.
11.  Diafragma : mengatur bnyaknya cahaya yang masuk.
12.  Cermin : memantulkan cahaya yang dibutuhkan untuk penyinaran objek.


    III.            Cara kerja Mikroskop Listrik :
1.      Hubungkan stop kontak dengan sumber tenaga.
2.      Tekan tombol “ON‟.
3.      Atur kekuatan lampu dengan memutar sekrup pengatur intensitas cahaya.
4.      Tempatkan preparat/spesimen yang akan diperiksa pada meja benda.
5.      Atur ketinggian meja benda dengan memutar makrometer.
6.      Cari bagian dari obyek glas yang terdapat preparat ulas (dicari dan diperkirakan memiliki gambar yang jelas) dengan memutar sekrup vertikal dan horizontal.
7.      Putar Revolving nosepiece pada perbesaran objektif 4x lalu putar sekrup kasar sehingga meja benda bergerak ke atas untuk mencari focus.
8.      Putar sekrup halus untuk mendapatkan gambaran yang lebih terfokus.
9.      Pembesaran mikroskop dapat diubah dengan cara memutar Revolving nosepiece.
10.  Perjelas bayangan dengan mengatur condenser pada posisi tertinggi (cahaya penuh).
11.  Tambahkan minyak emersi pada pembesaran 10x100 untuk memperbesar indeks bias.
12.  Turunkan meja benda sampai maksimal, ambil preparat/spesimen dari meja benda, kemudian posisikan lensa obyektif pada perbesaran 4x.
13.  Bersihkan lensa obyektif pembesaran 100x dengan kertas lensa yang dibasahi xylol setelah digunakan.
14.  Atur intensitas cahaya sampai minimal (sampai mati).
15.  Tekan tombol “OFF”.
16.  Cabut kabel stop kontak. 
17. Simpan di tempat yang sejuk dan kering
Kelompok  : Maria Irma (A 102.08.039), Mentari Dewi (A 102.08.040), Mey Cahya (A 102.08.041), Murti Aprillia (A 102.08.042)