1. PENGERTIAN REFRAKTOMETER
Refraktometer (ditemukan oleh Dr. Ernest Abbe seorang ilmuan dari German pada permulaan abad 20) adalah alat ukur untuk menentukan indeks bias cairan atau padat, bahan transparan dan refractometry. Misalnya gula, garam, protein, dsb. Indeks bias sendiri adalah perbandingan
kecepatan cahaya dalam udara dengan kecepatan cahaya dalam zat tersebut. Indeks
bias berfungsi untuk identifikasi zat kemurnian, suhu pengukuran dilakukan pada
suhu 20oC dan suhu tersebut harus benar-benar diatur dan
dipertahankan karena sangat mempengaruhi indeks bias. Prinsip Kerja Refraktometer memanfaatkan refraksi cahaya. Pengukurannya didasarkan atas
prinsip bahwa cahaya yang masuk melalui prisma-cahaya hanya bisa melewati
bidang batas antara cairan dan prisma kerja dengan suatu sudut yang terletak
dalam batas-batas tertentu yang ditentukan oleh sudut batas antara cairan dan
alas
gambar : refrakometer
2. Pembiasaan Cahaya
Pembiasan cahaya adalah peristiwa penyimpangan atau pembelokan cahaya karena melalui dua medium yang berbeda kerapatan optiknya. Arah pembiasan cahaya dibedakan menjadi dua macam yaitu :- Mendekati Garis Normal
Cahaya dibiakan mendekati garis normal jika cahaya merambat dari medium optic kurang rapat kemedium optic lebih rapat, contohnya cahaya merambat dari .udara kedalam air.
- Menjauhi Garis Normal
Cahaya dibiaskan mendekati garis normal jika cahaya merambat dari medium optic lebih rapat kedalam optic kurang rapat, contoh cahaya merambat dari dalam air ke udara.
a. refraktometer genggam tradisional (traditional handheld refractometers),
b. refraktometer genggam digital (digital handheld refractometers),
c. laboratorium ataurefraktometer Abbe( Abbe refractometers), dan
d. proses refraktometer inline(inline process refractometers).
4. Bagian-bagian Refraktometer
Gambar 2. Bagian-Bagian Refraktometer
a. Day Light Plate
Day
light plate terbuat dari bahan kaca. Fungsi komponen tersebut ialah
mencegah prisma tergores oleh debu atau benda asing, dan agar sample
yang diteteskan pada prisma tidak jatuh atau tumpah.
b. Prisma
Prisma
merupakan komponen yang sensitive terhadap goresan. Prisma berfungsi
untuk membaca skala atau indeks bias dari zat terlarut dan mengubah
cahaya polikromatis menjadi monokromatis.
c. Knop Pengatur Skala
Knop
pengatur skala berfungsi untuk mengkalibrasi alat dengan menggunakan
aquades. Cara kalibrasi yaitu obeng minus diletakkan pada knop pengatur
skala, lalu diputar-putar hingga specific grafity (rapatan jenis)
menunjukkan hasil 1.000.
d. Lensa
Lensa pada refraktometer berfungsi untuk memfokuskan cahaya dan berada dalam bagian handle.
e. Handle (pegangan)
Handle
yaitu area genggaman pada saat memegang refractometer yang dilengkapi
dengan grip (permukaan kasar) agar tidak licin saat memegang alat
tersebut. Handle berfungsi untuk area memegang refraktometer dan menjaga
suhu tetap stabil. Handle terbuat dari bahan karet karena karet
merupakan bahan isolator yang tahan terhadap panas dan bahan karet dapat
menjaga kestabilan suhu.
f. Biomaterial Skip
Komponen tersebut berfungsi untuk menstabilkan suhu (200C) dengan range suhu 150C – 280C dan berada di bagian dalam handle.
g. Skala
Skala berfungsi sebagai pembacaan specific grafity atau rapatan jenis(Sp G), indeks refraksi atau indeks bias (ND), dan konsentrasi suatu zat yang dianalisis. Skala berada di bagian dalam handle.
h. Lensa Pembesar
Lensa pembesar berfungsi untuk melihat atau mempermudah ketajaman skala, serta berada di bagian dalam handle.
i. Eye Pieces berfungsi untuk melihat pembacaan skala dengan menggunakan detector mata.
5. Cara Pengoperasian dan Cara pemeliharaan
Cara Pengoperasian
1. Day light plate dibuka dengan menggunakan ibu jari.
2. Day light plate dan prisma dibersihkan dengan aquades.
3. Kemudian dilakukan penyekaan dilakukan secara satu arah dan bebas.
4. Apabila
refraktometer sudah lebih dari tiga bulan tidak digunakan, bleaching
(pemutih 10%) digunakan untuk membersihkan plat-plat yang terbentuk.
5. Lalu kalibrasi dilakukan menggunakan aquades.
6. Aquades diteteskan pada prisma dan jangan sampai ada gelembung. Apabila terdapat gelembung, maka akan mempengaruhi nilai ND sehingga pengukura tidak tepat.
7. Mata
melihat hasil pengukuran dari eye piece hingga ada garis perbatasan
antara biru dan putih yang menunjukkan hasil pengukuran.
8. Setelah digunakan, prisma dan day light plate dibersihkan dengan aquades.
9. Kemudian diseka dengan satu arah.
10. Refraktometer disimpan kembali di dalam box (wadah).
Cara Pemeliharaan
1. Sebelum dan setelah digunakan, prisma dan day light plate selalu dibersihkan dengan aquades serta diseka dengan tisu.
2. Refraktometer diletakkan pada wadah khusus.
3. Apabila
refraktometer tecelup dalam air, segera dikeringka dengan udara, lalu
dipaparkan terhadap cahaya matahari agar terhindar dari terbentuknya
embun pada permukaan lensa.
4. Jangan terkena cahaya matahari langsung.
5. Prisma dijaga agar tidak tergores.
POLARIMETER
1. PENGERTIAN POLARIMETER
Polarimeter merupakan alat yang digunakan untuk mengukur besarnya putaran optik yang dihasilkan oleh suatu zat yang bersifat optis aktif yang terdapat dalam larutan. Jadi polarimeter ini merupakan alat yang didesain khusus untuk mempolarisasi cahaya oleh suatu senyawa optis aktif. Senyawa optis aktif adalah senyawa yang dpat memutar bidang polarisasi, sedangkan yang dimaksud dengan polarisasi adalah pembatasan arah getaran (vibrasi) dalam sinar atau radiasi elektromagnetik yang lain. Untuk mengetahui besarnya polarisasi cahaya oleh suatu senyawa optis aktif, maka besarnya perputaran itu bergantung pada beberapa faktor yakni struktur molekul, temperatur, panjang gelombag, banyaknya molekul pada jalan cahaya, jenis zat, ketebalan, konsentrasi dan juga pelarut.
2. Jenis-jenis Polarimeter
a.Manual
1. PENGERTIAN POLARIMETER
Polarimeter merupakan alat yang digunakan untuk mengukur besarnya putaran optik yang dihasilkan oleh suatu zat yang bersifat optis aktif yang terdapat dalam larutan. Jadi polarimeter ini merupakan alat yang didesain khusus untuk mempolarisasi cahaya oleh suatu senyawa optis aktif. Senyawa optis aktif adalah senyawa yang dpat memutar bidang polarisasi, sedangkan yang dimaksud dengan polarisasi adalah pembatasan arah getaran (vibrasi) dalam sinar atau radiasi elektromagnetik yang lain. Untuk mengetahui besarnya polarisasi cahaya oleh suatu senyawa optis aktif, maka besarnya perputaran itu bergantung pada beberapa faktor yakni struktur molekul, temperatur, panjang gelombag, banyaknya molekul pada jalan cahaya, jenis zat, ketebalan, konsentrasi dan juga pelarut.
2. Jenis-jenis Polarimeter
a.Manual
Polarimeter
paling awal, yang tanggal kembali ke tahun 1830-an, yang dibutuhkan pengguna
secara fisik memutar analyzer, dan detektor itu mata pengguna menilai saat yang
paling bersinar cahaya melalui. Sudut ditandai pada skala yang mengelilingi
analyzer tersebut. Desain dasar masih digunakan dalam polarimeter sederhana.
b.Semi
Otomatis
Hari ini ada juga polarimeter
semi-otomatis, yang membutuhkan deteksi visual tetapi push menggunakan-tombol
untuk memutar analisa dan menawarkan tampilan digital.
c. Sepenuhnya
Otomatis
Yang paling polarimeter modern yang
sepenuhnya otomatis, dan hanya memerlukan user untuk menekan tombol dan
menunggu pembacaan digital.
Polarimeter
dapat dikalibrasi - atau setidaknya diverifikasi - dengan mengukur piring
kuarsa, yang dibangun untuk selalu membaca di sudut rotasi tertentu (biasanya
34 °, tetapi +17 ° dan 8,5 ° adalah juga populer tergantung pada sampel) .
piring Quartz yang disukai oleh banyak pengguna karena contoh padat jauh lebih
sedikit dipengaruhi oleh variasi suhu, dan tidak perlu dicampur on-demand
seperti solusi sukrosa.
Sudut rotasi zat optik aktif dapat
dipengaruhi oleh:
- Konsentrasi sampel
- Panjang gelombang cahaya melewati sampel (umumnya, sudut rotasi dan panjang gelombang cenderung berbanding terbalik)
- Suhu sampel (umumnya kedua secara langsung proporsional)
- Panjang sel sampel (masukan oleh pengguna ke polarimeter otomatis paling untuk memastikan akurasi yang lebih baik)
polarimeter modern Sebagian besar
metode kompensasi untuk atau mengendalikan ini.
3. Prisip kerja Polarimeter
Prinsip kerja alat polarimeter adalah sebagai
berikut: sinar yang datang dari sumber
cahaya (misalnya lampu natrium) akan dilewatkan melalui prisma terpolarisasi
(polarizer), kemudian diteruskan ke sel yang berisi larutan. Dan akhirnya
menuju prisma terpolarisasi kedua (analizer). Polarizer tidak dapat diputar-putar
sedangkan analizer dapat diatur atau di putar sesuai keinginan. Bila polarizer
dan analizer saling tegak lurus (bidang polarisasinya juga tega lurus), maka
sinar tidak ada yang ditransmisikan melalui medium diantara prisma polarisasi.
Pristiwa ini disebut tidak optis aktif.
Jika zat
yang bersifat optis aktif ditempatkan pada sel dan ditempatkan diantara
prisma terpolarisasi maka sinar akan ditransmisikan. Putaran optik adalah sudut
yang dilalui analizer ketika diputar dari posisi silang ke posisi baru yang
intensitasnya semakin berkurang hingga nol.Untuk menentukan posisi yang tepat
sulit dilakukan, karena itu digunakan apa yang disebut “setengah bayangan”
(bayangan redup). Untuk mancapai kondisi ini, polarizer diatur sedemikian rupa,
sehingga setengah bidang polarisasi membentuk sudut sekecil mungkin dengan
setengah bidang polarisasi lainnya. Akibatnya memberikan pemadaman pada kedua
sisi lain, sedangkan ditengah terang. Bila analyzer diputar terus setengah dari
medan menjadi lebih terang dan yang lainnya redup. Posisi putaran diantara
terjadinya pemadaman dan terang tersebut, adalah posisi yang tepat dimana pada
saat itu intensitas kedua medan sama. Jika zat yang bersifat optis aktif
ditempatkan diantara polarizer dan analizer maka bidang polarisasi akan
berputar sehingga posisi menjadi berubah. Untuk mengembalikan ke posisi semula,
analizer dapat diputar sebesar sudut putaran dari sampel.
Sudut putar
jenis ialah besarnya perputaran oleh 1,00 gram zat dalam 1,00 mL larutan yang
barada dalam tabung dengan panjang jalan cahaya 1,00 dm, pada temperatur dan
panjang gelombang tertentu. Panjang gelombang yang lazim digunakan ialah 589,3
nm, dimana 1 nm = 10-9m. Sudut putar jenis untuk suatu senyawa
(misalnya pada 25o C) Macam macam polarisasi antara lain, polarisasi
dengan absorpsi selektif, polarisasi akibat pemantulan, dan polarisasi akibat
pembiasan ganda.
a.
Polarisasi dengan absorpsi selektif,
dengan menggunakan bahan yang akan melewatkan (meneruskan) gelombang yang
vektor medan listriknya sejajar dengan arah tertentu dan menyerap hampir semua
arah polarisasi yang lain.
b.
Polarisasi akibat pemantulan, yaitu
jika berkas cahaya tak terpolarisasi dipantulkan oleh suatu permukaan, berkas
cahya terpanyul dapat berupa cahaya tak terpolarisasi, terpolarisasi sebagian,
atau bahkan terpolarisasi sempurna.
c. Polarisasi
akibat pembiasan ganda, yaitu dimana cahaya yang melintasi medium isotropik
(misalnya air). Mempunyai kecepatan rambat sama kesegala arah. Sifat bahan
isotropik yang demikian dinyatakan oleh indeks biasnya yang berharga tunggal
untuk panjang gelombang tertentu. Pada kristal – kristal tertentu
misalnya kalsit dan kuartz, kecepatan cahaya didalamnya tidak sama kesegala
arah. Bahan yang demikian disebut bahan anisotropik ( tidak isotropik).
Sifat anisotropik ini dinyatakan dengan indeks bias ganda untuk panjang
gelombang tertentu. Sehingga bahan anisotropik juga disebut bahan pembias
ganda
4. Cara kerja
a.
Siapkan
larutan sampel yang akan diuji.
b.
Tabung
porselin dibersihkan dengan air.
c.
Tabung
porselin diisi dengan aquades sampai penuh, diusahakan jangan sampai
timbulgelembung udara, kemudian tabung ditutup hingga rapat.
d.
Tabung
dimasukkan ke dalam polarimeter.
e.
Analizer
diputar hingga medan pandang yang nampak pada teropong gelap semua.
f.
Kedudukan
sudut polarizer dapat dibaca pada skala polarimeter.
g.
Kemdian atur
cahaya hingga terlihat setengah terang, terang, setengah gelap dan
diukurPutaran optiknya.
h.
Suhu aquades
diukur dengan menggunakan thermometer.
i.
Tabung
porselin dicuci hingga bersih
5. Bagian-bagian Polarimeter
Bagian-Bagian Alat Polarimeter
a. Sumber Cahaya
Alat
polarimeter terdiri dari beberapa bagian. Bagian yang pertama ialah
sumber cahaya. Sumber cahaya terdiri dari dua jenis, yaitu sumber cahaya
filament dan sumber cahaya natrium. Sumber cahaya filament digunakan
untuk alat model lama, sedangkan sumber cahaya natrium digunakan untuk
alat model baru. Filter dari sumber cahaya natrium ialah filter orange
dengan panjang gelombang 589 nm. Sumber cahaya ditutup agar cahayanya
focus dan tidak ada udara.
b. Prisma Nicole
Bagian
lain dari polarimeter ialah prisma Nicole. Bagian ini disebut
polarisator yang berfungsi mengubah cahaya monokromatis menjadi lebih
terpolarisasi. Ilustrasi perubahannya yakni sebagai b
c. Tabung Sampel
Bagian
berikutnya ialah tabung sampel. Tabung sampel terbuat dari kaca yang
memiliki dua pengaman, yaitu karet dan skrup. Pemasangan pengaman harus
dilakukan secara berurutan jika tidak akan merusak lensa. Urutan
pemasangan ialah lensa, karet, setelah itu baru skrup. Tabung sampel
terdiri dari bermacam-macam ukuran tergantung jumlah sampel yang diuji.
Pada saat memasukkan sampel lebih baik yang dibuka ialah bagian
bawahnya supaya tidak ada gelembung udara pada tabung. Pengisian sampel
jangan sampai ada gelembung udara karena dapat menyebabkan pembiasan
cahaya. Bagian gondok pada tabung dirancang untuk menjebak udara dalam
tabung.
d. Prisma Analisator
Prisma
analisator merupakan bagian lain dari alat ini. Fungsi prisma ini ialah
untuk mensejajarkan sudut yang dihasilkan dari senyawa aktif optik.
Bagian lain dari polarimeter ialah mikroskop dan skala. Mikroskop
berguna untuk menentukkan cahaya yang sudah sejajar sehingga sudut
hitung rotasinya dapat dilihat dari skala. Bagian yang diatur pada alat
polarimeter ini ialah lensa analisator. Sudut putar adalah sudut yang
ditunjukkan oleh analisator setelah sinar melewati larutan dan membentuk
cahaya yang redup. Apabila bidang polarisasi berputar kea rah kiri (levo) dilihat dari pihak pengamat, peristiwa ini disebut polarisasi putar kiri. Demikian juga untuk peristiwa sebaliknya (dextro).
DAFTAR PUSTAKA
http://www.scribd.com/doc/69388116/Cara-Kerja-Alat-Polarimeter
http://www-supadi.blogspot.com/2012/06/v-behaviorurldefaultvmlo.html
http://arfiyahtrimeirina.blogspot.com/2012/01/laporan-praktikum-pemeliharaan-dan.html
kelompok
Maria Irma Ayu Dhamayanti ( A 102.08.039 )
Mentari Dewi Sartika ( A 102.08.040 )
Mey Cahya Dwi Hutama ( A 102.08.041 )
Murti Aprillia Asih ( A 102.08.042 )
nice posting,To confirm the identity of a sample by comparing its refractive index to known values ABBE Refractometer.
BalasHapusAuto Refractometer