Rabu, 28 November 2012
AGNES MONICA - LE O LE O LE O
Le o le o le o heeei, le o le o le o heeei
Le o le o le o heeei, le o le o le o heeei
Ku berlari pakai hati, tak berhenti sampai mati
Le o le o le o heeei, le o le o le o heeei, le o le o le o heeei
Aku dengar ada yang bicara
Papa mamaku punya cita-cita
Dia baru berusia lima
Tapi semangatnya sungguh sempurna
Never in your life, let them talk to you like you can not
Yes, you’re young but you’re right
Walk your miles, do your part with a smile
’cause you’re young, you’re young, you’re young
Hidupku itu adalah aku
Bukan kamu dan ragumu, jangan sama-samakanku
Hidupmu itu adalah kamu
Bukan kata tidak mampu, tak peduli usiamu
Aku muda (aku muda) aku bisa (aku bisa)
Tak perlu ragukan yang kau lihat
Orang ikuti ku punya jejak
Kamu yang nakal bikin ku bosan
Mulut setan bicara tak karuan
Never in your life, let them talk to you like you can not
Yes, you’re young but you’re right
Walk your miles, do your part with a smile
’cause you’re young, you’re young, you’re young
Le o le o le o heeei, le o le o le o heeei
Ku berlari pakai hati, tak berhenti sampai mati
Le o le o le o heeei, le o le o le o heeei, le o le o le o heeei
Aku dengar ada yang bicara
Papa mamaku punya cita-cita
Dia baru berusia lima
Tapi semangatnya sungguh sempurna
Never in your life, let them talk to you like you can not
Yes, you’re young but you’re right
Walk your miles, do your part with a smile
’cause you’re young, you’re young, you’re young
Hidupku itu adalah aku
Bukan kamu dan ragumu, jangan sama-samakanku
Hidupmu itu adalah kamu
Bukan kata tidak mampu, tak peduli usiamu
Aku muda (aku muda) aku bisa (aku bisa)
Tak perlu ragukan yang kau lihat
Orang ikuti ku punya jejak
Kamu yang nakal bikin ku bosan
Mulut setan bicara tak karuan
Never in your life, let them talk to you like you can not
Yes, you’re young but you’re right
Walk your miles, do your part with a smile
’cause you’re young, you’re young, you’re young
Hidupku itu adalah aku
Bukan kamu dan ragumu, jangan sama-samakanku
Hidupmu itu adalah kamu
Bukan kata tidak mampu, tak peduli usiamu
Hidupku itu adalah aku
Bukan kamu dan ragumu, jangan sama-samakanku
Biar ku berlari pakai hati
Tak berhenti sampai mati, aku muda aku bisa
Le o le o le o heeei, le o le o le o heeei
Ku berlari pakai hati, tak berhenti sampai mati
Le o le o le o heeei, le o le o le o heeei
Ku berlari pakai hati, tak berhenti sampai mati
Hidupku itu adalah aku
Bukan kamu dan ragumu, jangan sama-samakanku
Hidupmu itu adalah kamu
Bukan kata tidak mampu, tak peduli usiamu
Hidupku itu adalah aku
Bukan kamu dan ragumu, jangan sama-samakanku
Biar ku berlari pakai hati
Tak berhenti sampai mati, aku muda aku bisa
Le o le o le o heeei
Ku berlari pakai hati, tak berhenti sampai mati
Bukan kamu dan ragumu, jangan sama-samakanku
Hidupmu itu adalah kamu
Bukan kata tidak mampu, tak peduli usiamu
Hidupku itu adalah aku
Bukan kamu dan ragumu, jangan sama-samakanku
Biar ku berlari pakai hati
Tak berhenti sampai mati, aku muda aku bisa
Le o le o le o heeei, le o le o le o heeei
Ku berlari pakai hati, tak berhenti sampai mati
Le o le o le o heeei, le o le o le o heeei
Ku berlari pakai hati, tak berhenti sampai mati
Hidupku itu adalah aku
Bukan kamu dan ragumu, jangan sama-samakanku
Hidupmu itu adalah kamu
Bukan kata tidak mampu, tak peduli usiamu
Hidupku itu adalah aku
Bukan kamu dan ragumu, jangan sama-samakanku
Biar ku berlari pakai hati
Tak berhenti sampai mati, aku muda aku bisa
Le o le o le o heeei
Ku berlari pakai hati, tak berhenti sampai mati
SPEKTOFOTOMETER
1. Pengertian Spektofotometer adalah merupakan alat yang digunakan untuk pengukuran intesitas cahaya yang ditransmisikan atau diabsorbiskan dengan cara melewatkan cahaya dengan panjang gelombang tertentu pada suatu objek kaca yang disebut kuvet. an spektrofotometer dibandingkan fotometer adalah panjang gelombang dari
sinar putih lebih dapat terseleksi dan ini diperoleh dengan alat
pengurai seperti prisma, grating ataupun celah optis. Pada fotometer
filter, sinar dengan panjang gelombang yang diinginkan diperoleh dengan
berbagai filter dari berbagai warna yang mempunyai spesifikasi
melewatkan trayek panjang gelombang tertentu. Pada fotometer filter,
tidak mungkin diperoleh panjang gelombang yang benar-benar monokromatis,
melainkan suatu trayek panjang gelombang 30-40 nm. Sedangkan
pada spektrofotometer, panjang gelombang yang benar-benar terseleksi
dapat diperoleh dengan bantuan alat pengurai cahaya seperti prisma.
Suatu spektrofotometer tersusun dari sumber spektrum tampak yang
kontinyu, monokromator, sel pengabsorpsi untuk larutan sampel atau
blangko dan suatu alat untuk mengukur perbedaan absorpsi antara sampel
dan blangko ataupun pembanding (Khopkar SM,1990).
2. Jenis Spektofotometer dibagi menjadi dua
a. Single beam adalah dengan cahaya melewati satu arah sehingga nilai yang diperoleh hanya nialai diabsorbsi dari larutan yang dimasukkan.b. Spektrofotometer double-beam, nilai blangko dapat langsung diukur bersamaan dengan larutan yang diinginkan dalam satu kali proses yang sama.
Pada prinsipnya dengan adanya chopper yang akan membagi sinar menjadi dua, dimana salah satu melewati blanko (disebut juga reference beam) dan yang lainnya melewati larutan (disebut juga sample beam).
3. Secara garis besar spektrofotometer terdiri dari 4 bagian penting yaitu :
a. Sumber Cahaya
Sebagai sumber cahaya pada spektrofotometer, haruslah memiliki pancaran radiasi yang stabil dan intensitasnya tinggi. Sumber energi cahaya yang biasa untuk daerah tampak, ultraviolet dekat, dan inframerah dekat adalah sebuah lampu pijar dengan kawat rambut terbuat dari wolfram (tungsten). Lampu ini mirip dengan bola lampu pijar biasa, daerah panjang gelombang (l ) adalah 350 – 20 nanometer (nm).
b. Monokromator Monokromator adalah alat yang berfungsi untuk menguraikan cahaya polikromatis menjadi beberapa komponen panjang gelombang tertentu
(monokromatis) yang bebeda (terdispersi).
c. Cuvet
Cuvet spektrofotometer adalah suatu alat yang digunakan sebagai tempat contoh atau cuplikan yang akan dianalisis. Cuvet biasanya terbuat dari kwars, plexigalass, kaca, plastic dengan bentuk tabung empat persegi panjang 1 x 1 cm dan tinggi 5 cm. Pada pengukuran di daerah UV dipakai cuvet kwarsa atau plexiglass, sedangkan cuvet dari kaca tidak dapat dipakai sebab kaca mengabsorbsi sinar UV. Semua macam cuvet dapat dipakai untuk pengukuran di daerah sinar tampak (visible).
d. Detektor
Peranan detektor penerima adalah memberikan respon terhadap cahaya pada berbagai panjang gelombang. Detektor akan mengubah cahaya menjadi sinyal listrik yang selanjutnya akan ditampilkan oleh penampil data dalam bentuk jarum penunjuk atau angka digital.
4. Fungsi alat spektrofotometer dalam laboratorium adalah mengukur transmitans atau absorbans suatu contoh yang dinyatakan dalam fungsi panjang gelombang.
5. Prinsip kerja spektrofotometer adalah bila cahaya (monokromatik maupun campuran) jatuh pada suatu medium homogen, sebagian dari sinar masuk akan dipantulkan, sebagian di serap dalam medium itu, dan sisanya diteruskan. Nilai yang keluar dari cahaya yang diteruskan dinyatakan dalam nilai absorbansi karena memiliki hubungan dengan konsentrasi sampel. Studi spektrofotometri dianggap sebagai perluasan suatu pemeriksaan visual yang lebih mendalam dari absorbsi energi. Hukum Beer menyatakan absorbansi cahaya berbanding lurus dengan dengankonsentrasi dan ketebalan bahan/medium.
6. Yang perlu dikalibrasi :
a. Kalibrasi Panjang gelombang
- menggunakan filter gelas holium oksida yang memupnyai panjang gelombang acuan (nm) :
- pasang filter gelas holium oksida pada kompartemen sampel dan kompartemen pembanding dibiarkan kosong (udara)
- Scan spektrum serapan holium oksida, bandingkan panjang gelombang spektrum yang diperoleh dengan data panjang gelombang acuan.
- Buat larutan kalium dikromat 50 + 0,5 mg dalam 1 liter 0,005 mol/L asam sulfat (larutan A)
- Buat larutan kalium dikromat 100 + 1 mg dalam 1 liter 0,005 mol/L asam sulfat (larutan B)
- buat larutan 0,005 mol/L asam sulfat sebagai pembanding dan bandingkan hasilnya dengan data acuan (+ 2%)
Kelompok :
A 102.08.039
A 102.08.040
A 102.08.041
A 102.08.042
Sumber :
(http://hildan09.student.ipb.ac.id/2011/03/26/spektrofotometer-ipbbiokimia/) (http://sekara08.student.ipb.ac.id/2010/06/18/spektrofotometer/)
(http://id.wikipedia.org/wiki/Spektrofotometer)
(/http://catatankimia.com/catatan/kaliberasi-spektrofotometer-uv-vis.html)
Selasa, 06 November 2012
PENGECATAN GRAM
Pengecatan Gram merupakan pewaranaan differensial yang bertujuan untuk membedakan sifat bakteri yaitu bakteri gram positif (+) dan gram negatif (-). Bakteri Gram + biasanya berwarna ungu sedangkan bakteri Gram negatif berwarna merah, disebabkan oleh perbedaan struktur padda dinding sel bakteri gram positif dan bakteri gram negatif, dimana bakteri gram positif memiliki lapisan dinding sel yang tebal dan sedikit mengandung lipid dibandingkan bakteri gram negatif yang banyak mengandung lipid. ketika pemucatan dinding sel yang tebal pada bakteri gram positif akan mengalami penyusutan oleh pelarutan alkohol karena terjadinya dehidrasi, yang menyebabkan pori-pori dinding sel menutup dan mencegah larutnya warna ungu kristal iodium pada langkah pemucatan. sedangkan sel bakteri gram negatif mempunyai kandungan lipid yang lebih banyak pada dinding selnya. Dan pada umumnya lipid mudah larut saat pencucian alkohol maupun aseton. Dengan larutnya lipid pada dinding sel bakteri gram negatif akan memperbesar pori-pori dinding sel sehingga warna ungu kristal iodium akan lebih mudah hillang pada saat pemucatan.
Prinsip dari :
Gram positif : bakteri mengikat kuat cat utama (Gram A) dan tidak luntur oleh cat peluntur (Gram C) dan tidak mengikat kuat cat lawan (Gram D) sehingga bakteri berwarna ungu.
Gram negatif : bakteri tidak mengikat kuat cat utama (gram A) dan luntur oleh cat peluntur (Gram C) dan mengikat kuat cat lawan (Gram D) sehingga bakteri berwarna merah.
Cara Kerja :
A. Pembuatan Preparat :
1. objek glass dan ohse disterilkan diatas pembakar spirtus agar bersih, bebas lemak dan kering.
2. ambil 2-3 ohse sample bakteri secara aseptis, kemudian aratakna diatas objek galss .
3. kering anginkan kemudian fiksasi diatas nyala api sebanyak 3X.
B. Pengecatan :
1. Genangi preparat yang sudah kering dengan Gram A selama 2-5 menit,
2. Buang sisa cat dan genangi gram B selam 20-30 detik,
3. Buang sisa cat dengan air mengalir, decolorisasi dengan gram C sampai luntur,
4. Cuci dengan air mengalir, genagi dengan gram D selam 2-3 menit.
5. Buang sisa cat dengan air mengalir, kering anginkan.
6. Amati dibawah mikroskop dengan obyektif 100 kali dan emersi oil.
Prinsip dari :
Gram positif : bakteri mengikat kuat cat utama (Gram A) dan tidak luntur oleh cat peluntur (Gram C) dan tidak mengikat kuat cat lawan (Gram D) sehingga bakteri berwarna ungu.
Gram negatif : bakteri tidak mengikat kuat cat utama (gram A) dan luntur oleh cat peluntur (Gram C) dan mengikat kuat cat lawan (Gram D) sehingga bakteri berwarna merah.
Cara Kerja :
A. Pembuatan Preparat :
1. objek glass dan ohse disterilkan diatas pembakar spirtus agar bersih, bebas lemak dan kering.
2. ambil 2-3 ohse sample bakteri secara aseptis, kemudian aratakna diatas objek galss .
3. kering anginkan kemudian fiksasi diatas nyala api sebanyak 3X.
B. Pengecatan :
1. Genangi preparat yang sudah kering dengan Gram A selama 2-5 menit,
2. Buang sisa cat dan genangi gram B selam 20-30 detik,
3. Buang sisa cat dengan air mengalir, decolorisasi dengan gram C sampai luntur,
4. Cuci dengan air mengalir, genagi dengan gram D selam 2-3 menit.
5. Buang sisa cat dengan air mengalir, kering anginkan.
6. Amati dibawah mikroskop dengan obyektif 100 kali dan emersi oil.
bakteri gram positif
bakteri gram negatif
Pembahasan :
A. faktor-faktor yang mempengaruhi keragaman dalam reaksi pewarnaan gram
1. sifat, konsentrasi, dan jumlah zat yang dipakai.
2. konsentrasi dan umur reagen yang digunakan dalam pewarnaan gram
3. kerapatan sel pada olesan, pada pewarnaan gram, olesan yang terlalu tebal tidak akan memucat secepat seperti olesan dengan kerapatan sel yang normal.
4. pelaksaanaan fiksasi panas terhadap olesan, olesan bakteri yang dipanaskan secara berlebihan akan menyebabkan pecahnya dinding sel.
5. sejarah biakan, yakni meliputi umur biakan serta keasaman, pH meium tempat bakteri tumbuh.
B. Kelebihan dan Kekurangan pengecatan Gram
1. Kelebihan :
a. pengecatan gram penting sebagai pedomanawal untuk memutuskan terapi antibiotik, sebelum tersedia bukti definitif bakteri penyebab infeksi (kultur dan tes kepekaan bakteri terhadapa ntibiotik). hal ini karena gram + dan Gram - mempunyai kepekaan yang berbeda terhadap berbagai antibiotika.
b. kadang-kadang morfologi bakteri yang telah dicat gram mempunyai makna diagnostik. misalnya pada pengecatan gram ditemukan gram - diploccoci intraseluler dari pus uretral, maka memberikan presumptive diagnosis untuk penyakit infeksi gonore.
2. Kekurangan.
pengecatan gram memerlukan mikroorganisme dalam jumlah banyak yakni lebih dari 10 pangkat 4 per ml. sampel yang cair dengan jumlah kecil mikroorganisme miaslnya cairan serbrospinal, memerlukan prosedur centrifuge dulu untuk mengkonsetraikan mikrorganisme tersebut. endapan hasil centrifuge kemudian dilakukan pengecatan untuk diperiksa secara mikroskopis
DAFTAR PUSTAKA
Hadioetomo, Ratnasari.1990."Mikrobiologi Dasar dalm Praktek".Jakarta :Gramedia Pustaka.
ION SELECTIVE ELECTRODA
I. Ion Selective Electroda
Sensor yang mengubah aktivitas ion spesifik yang larut dalam larutan menjadi listrik potensial yang dapat diukur dengan voltmeter atau pH meter.
II. Prinsip Umum Ion Selective Electroda
Pada keadaan setimbang, potensial membran bergantung pada ion luar membran.Secara singkat tegangan diukur sebanding dengan logaritma konsentrasi dan sensitivitas elektoda dinyatakan sebagai slope elektroda - dalam milivolt per dekade konsentrasi. Dengan
demikian elektroda dapat dikalibrasi dengan mengukur tegangan dalam
solusi yang mengandung, misalnya, 10ppm dan 100ppm dari ion target, dan
Slope akan kemiringan garis kalibrasi (lurus) digambar pada grafik mV vs
konsentrasi Log.
yaitu S = [mV (100ppm) - mV (10ppm)] / [Log100 - log10]
III. Jenis-jenis dari Ion Selective Electroda
1. Kaca membran
2. Membran Crystalline
3. Berbasis cairan elektroda
4. Senyawa elektroda
IV. Keuntungan dan KekuranganA. Keuntungan
1. linear respon lebih bisa sampai 4-6
2. tidak mengkontaminasi
3. waktu respon yang singkat dalam hitungan detik maupun menit.
4. tidak terpengaruh oleh warna atau kekeruhan
B. Kekurangan
1. Presisi jarak lebih dari 1%
2. Elektoda dapat diganjal oleh protein atau zat terlarut organik lainnya
3. elektroda menanggapi aktivitas ion terkomplekskan.
4. Interferensi oleh ion lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.sfu.ca/chemistry/groups/Li/chem215/selective.PDF
http://www.nico2000.net/datasheets/How%20ISEs%20Work.doc
http://en.wikipedia.org/wiki/Ion_selective_electrode
kelompok :
Maria Irma A (A 102.08.039)
Mentari Dewi (A 102.08.040)
Mey Cahya Dwi (A 102.08.041)
Murti Aprillia (A 102.08.042)
Langganan:
Postingan (Atom)