Selasa, 02 Oktober 2012

MIKROSKOP


Mikroskop adalah suatu benda yang berguna untuk memberikan bayangan yang diperbesar dari benda-benda yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata telanjang. Ditemukan oleh Antony Van Leuwenhoek dalam bentuk yang sederhana dan pada tahun 1600 oleh Hans dan Z Jensen menemukan mikrokop yang lebih maju yang disebut mikroskop ganda. Mikroskop terdiri dari beberapa bagian yang memiliki fungsi masing-masing dan pada prinsipnya terdiri dari dua lensa cembung yaitu sebagai lensa objektif (dekat dengan mata) dan lensa okuler (dekat dengan benda). Baik objektif maupun okuler dirancang untuk perbesaran yang berbeda.  Cara kerja bayangan pada Mikroskop:
Cara kerja secara sederhana adalah lensa obyektif akan membentuk bayangan benda yang bersifat nyata, terbalik, dan diperbesar. Bayangan benda oleh lensa obyektif akan ditangkap sebagai benda oleh lensa okuler. Bayangan inilah yang tampak oleh mata. 
        I.            Macam-macam mikroskop :
1.      Mikroskop cahaya merupakan mikroskop yang mempunyai bagian-bagian yang terdiri dari alat-alat yang bersifat optik, berguna untuk mengamati benda-benda atau preparat yang transparan.
2.      Mikroskop medan gelap, mikroskop ini digunakan untuk mengamati bakteri hidup, khususnya bakteri yang begitu tipis yang hampiri mendekati batas daya pisah mikroskop majemuk.
3.      Mikroskop electron, banyak komponen sel seperti mikondria, ribosom dan reticulum endoplasma yang begitu kecil tidak bisa dilihat secara detail dengan mikroskop biasa.
4.      Mikroskop listrik merupakan mikroskop yang sekarang banyak digunakan prinsipnya tetap sama tetapi mikroskop ini menggunakan sumber listrik untuk sumber cahaya.

MIKROSKOP CAHAYA
MIKROSKOP MEDAN GELAP

        I.            Secara garis besar mikroskop terdiri dari dua bagian, yaitu :
1.      Bagian mekanik : statif, kubus, revolver, meja bneda, sekrup, pengatur kubus (makrometer : pengerak kasar dan micrometer : pengerak halus), pengatur pentas mekanik.
2.       Bagian optik : lensa okuler, lensa objektif, kondensor dan cermin pengatur cahaya.

      II.            Fungsi-fungsi bagian mikroskop :
1.      Lensa okuler : memperbesar bayangan yang dibentuk oleh lensa obyektif.
2.      Batang tubuh : tempat memasang lensa okuler.
3.      Revolver : untuk menggerakkan lensa objektif sesuai dengan perbesaran yang dikehendaki.
4.      Lensa objektif : pembentuk bayangan langsung sebagai objeknya.
5.      Pengatur kasar (makrometer) : mengatur jarak objektif dan preparat secara kasar.
6.      Pengatur halus (micrometer) : untuk mendapatkan focus mikroskop dengan yang sebaik-baiknya.
7.      Pengatur pentas mekanik : untuk mengatur atau menggeser obyek kekanan-kekiri atau muka kebelakang.
8.      Meja objek : untuk meletakkan preparat yang akan diamati.
9.      penjepit objek : untuk memegang preparat agar stabil.
10.  Kondensor : memusatkan cahaya yang tersedia pada specimen.
11.  Diafragma : mengatur bnyaknya cahaya yang masuk.
12.  Cermin : memantulkan cahaya yang dibutuhkan untuk penyinaran objek.


    III.            Cara kerja Mikroskop Listrik :
1.      Hubungkan stop kontak dengan sumber tenaga.
2.      Tekan tombol “ON‟.
3.      Atur kekuatan lampu dengan memutar sekrup pengatur intensitas cahaya.
4.      Tempatkan preparat/spesimen yang akan diperiksa pada meja benda.
5.      Atur ketinggian meja benda dengan memutar makrometer.
6.      Cari bagian dari obyek glas yang terdapat preparat ulas (dicari dan diperkirakan memiliki gambar yang jelas) dengan memutar sekrup vertikal dan horizontal.
7.      Putar Revolving nosepiece pada perbesaran objektif 4x lalu putar sekrup kasar sehingga meja benda bergerak ke atas untuk mencari focus.
8.      Putar sekrup halus untuk mendapatkan gambaran yang lebih terfokus.
9.      Pembesaran mikroskop dapat diubah dengan cara memutar Revolving nosepiece.
10.  Perjelas bayangan dengan mengatur condenser pada posisi tertinggi (cahaya penuh).
11.  Tambahkan minyak emersi pada pembesaran 10x100 untuk memperbesar indeks bias.
12.  Turunkan meja benda sampai maksimal, ambil preparat/spesimen dari meja benda, kemudian posisikan lensa obyektif pada perbesaran 4x.
13.  Bersihkan lensa obyektif pembesaran 100x dengan kertas lensa yang dibasahi xylol setelah digunakan.
14.  Atur intensitas cahaya sampai minimal (sampai mati).
15.  Tekan tombol “OFF”.
16.  Cabut kabel stop kontak. 
17. Simpan di tempat yang sejuk dan kering
Kelompok  : Maria Irma (A 102.08.039), Mentari Dewi (A 102.08.040), Mey Cahya (A 102.08.041), Murti Aprillia (A 102.08.042)
        

Tidak ada komentar:

Posting Komentar